Rabu, 09 November 2016

Garuda Indonesia Training Center

Garuda Indonesia Training Center adalah pusat pendidikan pelatihan berstandar Internasional yang didirikan Garuda Indonesia sejak tanggal 1 November 1986 untuk mendidik cabin crew terpilih, teknisi dan pilot Garuda Indonesia. Sampai dengan saat ini, GITC telah berpengalaman hampir 30 tahun dan telah mendapatkan sertifikasi dari "Civil Aviation Safety Regulation".
Garuda Indonesia Training Center
Dalam penyelenggaraan pelatihan pendidikan, GITC bekerja sama dengan badan dan lembaga nasional maupun internasional serta perusahaan – perusahaan pembuat pesawat untuk tetap menjaga standar internasional dan penyempurnaan kemampuan dan keahlian dari karyawan Garuda Indonesia.

Training Pramugari GITC

Disaat seseorang telah lulus tes seleksi pramugari di maskapai Garuda Indonesia, maka dia akan segera mendapatkan pelatihan di pusat pendidikan pelatihan GITC. Pendidikan akan diberikan selama 454 Jam pelajaran dengan angka kelulusan sebanyak 741 cabin crew setiap tahun.

Training Pramugari Garuda Indonesia
Cabin Crew Training - GITC

Garuda Indonesia akan sangat serius mendidik melatih seorang calon cabin crew dalam masa training ini - sehingga lulusan GITC diharapkan bisa menjadi seorang cabin crew yang bisa melayani dan memberikan rasa aman kepada seluruh penumpang Garuda Indonesia, apalagi saat ini pihak maskapai telah menyandang predikat "The World's Best Airline Cabin Staff".


Penghargaan prestisius ini merupakan penghargaan yang selalu didambakan oleh tiap maskapai penerbangan. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi terhadap penilaian pelayanan cabin crew maskapai yang menggabungkan berbagai aspek faktor penilaian, diantaranya efisiensi, tekhnik, perhatian dan sikap antusiasme, kelembutan dan keramahan seorang pramugari terhadap penumpang ketika dalam perjalanan penerbangan.

Pendidikan yang dilakukan selama 3 bulan ini dilakukan secara reguler dan mempelajari berbagai aspek dan kategori mata pelajaran.

Fasilitas Training Pramugari GITC

GITC memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Fasilitas yang dimiliki oleh GITC diantaranya adalah 50 ruang kelas, labolatorium, ruang peraga, mock up interior pesawat yang merupakan ruang praktek bagi pramugara / pramugari, kolam renang untuk wet drill yang digunakan untuk pelatihan flight safety, simulator pesawat B-737, B-747, dan Airbus, auditorium yang dapat digunakan untuk menampung pertemuan besar (+ 500 orang). 

Selain itu, GITC juga dilengkapi dormitory untuk akomodasi bagi para peserta pelatihan dari luar kota dan beberapa sarana olahraga seperti lapangan tenis, lapangan basket dan kolam renang.

Jenis Training

Service Training

Service training adalah merupakan pelatihan mendasar yang diberikan maskapai GA terhadap cabin crew, dimana setiap ilmu yang didapatkan akan langsung dipraktekan tiap pramugari disaat langsung berhadapan dan berinteraksi dengan penumpang.

Social Grace Class adalah merupakan bagian training dari service training yang diberikan di GITC. Salah satu kelas training dalam Kelas Social Grace adalah kelas kecantikan. Disini setiap Pramugari akan diberikan pelatihan tentang teknik berdandan, cara berpakaian dan gaya rambut agar setiap pramugari selalu terlihat dan tampil cantik ketika melayani penumpang. Beauty Consultant dalam training kelas ini adalah Ibu Wawang Pramono.


Beauty Class Training Garuda Indonesia
Beauty Class Training - GITC

Teknik kecantikan dalam kelas ini meliputi banyak hal, 
diantaranya: make up, eye shadow, lipstick yang dipadukan serasi dengan warna seragam yang akan dipakai. 

Dalam social grade 
class ini selain seorang pramugari diberikan "beauty class", juga ada kelas lain, yaitu "table manner class", "charactrer building class" dan kelas pelatihan lainnya.
Table Manner Class Training Pramugari Garuda Indonesia
Table Manner Class - Garuda Indonesia Training Center

Table Manner Class adalah 
merupakan pelatihan yang diberikan kepada seorang pramugari tentang bagaimana cara menggunakan alat alat makan yang baik dan benar saat menghadapi jamuan makan resmi.

Dalam pelatihan Social Grade Class Garuda Indonesia Training Center, pramugari/a akan dibimbing seorang instruktur senior yang telah berpengalaman dalam bidang ini yaitu ibu Hastari Agustien. 


Flight Safety Training

Flight Safety Training adalah merupakan pelatihan pendidikan yang diberikan 
kepada Pramugari Garuda Indonesia dengan tujuan untuk melakukan evakuasi
penumpang ketika terjadi pendaratan darurat baik itu pendaratan darurat yang dilakukan di ai. ataupun di darat.
Dalam training ini, setiap pramugari melakukan  evakuasi seluruh penumpang dalam jangka waktu sekitar 90 detik. Setiap pramugari/pramugara harus bisa melakukan evakuasi dengan cepat dan aman terhadap seluruh penumpang.

Dalam pelatihan Flight Safety Training, fasilitas dilengkapi dan disesuaikan dengan kondisi aslinya, dimana setiap pramugari akan merasakan layaknya seperti penerbangan asli yang melakukan pendaratan darurat.

Flight Safety Training GITC
Flight Safety Training- GITC
Pada saat anda mengikuti Flight Safety Training Class di GITC, anda akan mengenal seorang instruktur berpengalaman di bidang ini, yaitu Bapak Karya.M. Bangun.

Garuda Indonesia sangat concern terhadap karakter dan kualitas pelayanan dari tiap cabin crew dalam melayani penumpang - pihak maskapai menganggap bahwa seorang pramugari/a selain sebagai seorang cabin crew yang bisa memberikan rasa aman dan selalu melayani penumpang selama perjalanan - Mereka
 juga adalah sebagai duta bangsa yang memperkenalkan keramahtamahan bangsa Indonesia ke bangsa lain.


Anda mau seperti mereka?? Jadilah Pramugari/a Garuda Indonesia - dan sebagai rekomendasi terbaik lulus pramugari silakan anda pelajari semuanya di Paket Pramugari.









IN LOVE WITH BALI 💘

Image
Bali adalah salah satu suku yang menjadi surganya wisata bagi warga negara Indonesia dan para pelancong dari berbagai penjuru dunia. Pulai Bali terkenal akan keindahan bahari dan kebudayaannya yang begitu mengagumkan. Tidak hanya warga negara Indonesia yang berkunjung ke pulau ini, tetapi banyak pula turis – turis asing yang terus berdatangan untuk menikmati indahnya laut dengan suasana tropikal dan keragaman budaya Bali.
Meskipun banyak turis asing yang berdatangan, globalisasi yang terus mengalir, dan perkembangan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, masyarakat Bali tetap konsisten untuk mempertahankan kebudayaan mereka dari berbagai lintas generasi sehingga kita masih bisa melihat dan bangga akan kebudayaan Indonesia.
Bali adalah salah satu pulau yang ada di Indonesia. Namun, mengapa Pulau Bali lebih dikenal oleh masyarakat dunia daripada negara Indonesia itu sendiri?
Dari segi kepariwisataan, Bali begitu mempersiapkan dan memberikan fasilitas yang memadai dan bertaraf internasional, sehingga banyak pengunjung yang merasa dimanjakan ketika berada di pulau dewata ini. Bagi mereka yang menyukai olahraga air, seperti berselancar, snorkeling, dan scuba diving pun cocok untuk menyalurkan hobinya di laut Bali. Keindahan yang ada di Bali tidak hanya dapat dinikmati pada pagi dan siang hari. Surganya Bali dapat dirasakan juga dari petang hingga malam tiba. Pengunjung dapat menikmati indahnya matahari tenggelam di Tanah Lot dan dilanjutkan dengan pertunjukkan tarian Kecak di bawah sinar rembulan. Suasana ramainya pesta terasa hingga matahari terbit. Atmosfer kekayaan kebudayaan Bali tidak terbatas oleh waktu. Hal ini menunjukkan bahwa industri pariwisata di Bali tidak dapat diragukan lagi.
Dari segi kebudayaan, Bali memililiki hasil produksi yang memikat hati para turis mancanegara. Mayoritas penduduk Bali memiliki profesi sebagai seniman yang terus menerus menghasilkan karya seni berupa patung, lukisan, kain batik, dan cinderamata. Selain itu, ada pula yang berprofesi sebagai pemandu wisata dan petani. Cara bertani masyarakat bali merupakan hasil pewarisan dari nenek moyang mereka dimana mereka memanfaatkan lahan yang ada dengan melakukan sistem irigasi yang baik ( subak ) dan sawah yang bertingkat – tingkat. Kehidupan masyarakat Bali juga kental akan religiusnya, mereka begitu khusuk saat melakukan aktivitas persembayangan dan mengundang perhatian para wisatawan untuk menyaksikan upacara keagamaan mereka. Tempat persembayangannya disebut Pura. Pada perayaan hari raya Nyepi, masyarakat bali begitu menampakkan persatuan mereka. Pada perayaan itu, ditampilkan pelaksanaan Catur bratha pada peraayaan sebelum hari raya Nyepi itu diadakan. Pembuatan ogoh – ogoh menyerupai Bhuta dan raksasa. Tradisi ini diteruskan dari generasi ke generasi.  Pelaksanaan ogoh – ogoh diarak keliling desa atau kota.
Dari segi kesenian, Bali memiliki keunikan tarian yang dikenal dengan Tari Kecak dimana dalam pelaksanaannya diiuti oleh jumlah penari yang besar tanpa busana yang hanya memakai celana yang dililitin kain motif kotak putih hitam mirip dengan papan catur. Tarian ini istimewa karena dalam pementasannya, suara gemuruh yang saling bersautan.

Maudy Ayunda

Fakta Seru Maudy Ayunda di Bidang Pendidikan


Nama Maudy Ayunda seringkali disebut-sebut sebagai sosok anak muda inspiratif. We do agree!Selain bakat akting, nyanyi, dan memainkan instrumen musik, catatan prestasinya di bidang pendidikan juga patut diacungi jempol. Ini dia beberapa fakta tentang Maudy dan bidang edukasinya!
  • Maudy berhasil diterima di beberapa universitas ternama dunia, seperti Columbia University, Brown University, NYU, dan Oxford University.
  • Setelah mempertimbangkan secara matang, Maudy memilih Oxford University di jurusan PPE (Philosophy, Politics, and Economics), jurusan yang hanya ada di Oxford University.
  • Di kampusnya, Maudy juga aktif di Oxford Economics Society. Di sini ia menjabat sebagai Head of Speakers yang juga memiliki tugas mengundang para pembicara untuk program-program yang ada.
  • Di jurusan PPE angkatannya, Maudy merupakan satu-satunya mahasiswa yang berasal dari Indonesia.
  • Maudy juga pernah menjadi pembicara termuda di forum global The Regional Conference Evaluate the Millennium Development Goals and Looks to Creating a Foundation for the Post 2015 di Nusa Dua, Bali. Di sana ia mempresentasikan tentang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di hadapan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pemimpin dunia lainnya.
  • Saat SMA, ternyata Maudy juga dipercaya menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya, British International School.
  • Nggak hanya fasih berbahasa Inggris, Maudy juga bisa bahasa Mandarin dan Spanyol. Bahkan, ia pernah meraih juara kedua untuk speech competition di sekolahnya.
Itulah beberapa fakta seputar prestasi Maudy Ayunda! Melihat beragam prestasinya tersebut, nggak ada salahnya kalau kita jadikan Maudy sebagai Girls Crush versi CG! 

Paskibraka


Logo Paskibraka.jpg



Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.
Lambang dari organisasi paskibra adalah bunga teratai
Salah satu atribut wajib Pakibraka adalah sarung tangan.

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

* Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
* Kelompok 8 / pembawa (inti),
* Kelompok 45 / pengawal.

Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.

Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka

Selasa, 08 November 2016

Interaksi Sosial


Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan sosial. Dengan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.

Pengertian interaksi sosial 
Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya. (definisi secara psikologi sosial). Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhana kelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadi karena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yang memiliki juga perilaku spesifik.

Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat melebur diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.

Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia
a. Faktor imitasi, imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain.
Menurut Tarde faktor imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau melandasi interaksi sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Gerungan (1966:36). Imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor psikologis lain yang berperan. Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang mengadakan imitasi. Bagaimana orang dapat mengimitasi sesuatu kalu orang yang bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima terhadap apa yang diimitasi itu. Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya sikap menerima, ada sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu, karena itu imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari imitasi adalah bahasa; anak belajar berbahasa melalui peniruan terhadap orang lain selain itu mode-mode yang melanda masyarakat berkembang karena faktor imitasi.

b. Faktor sugesti, adalah pengaruh psikis yang diterima tanpa adanya kritik
Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Karena itu segesti dapat dibedakan (1) auto sugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan, dan (2) hetero sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Misal sering seseorang merasa sakit-sakit saja, walaupun secara obyektif yang bersangkutan dalam keadaan sehat-sehat saja terapi karena auto-sugesti orang tersebut merasa tidak dalam keadaan sehat, maka ia merasa tidak sehat. Contoh untuk hetero sugesti adalah misal dalam bidang perdagangan, orang mempropagandakan dagangannya sedemikian rupa, hingga tanpa berfikir lebih lanjut orang termakan propaganda itu, dan menerima saja apa yang diajukan oleh pedagang yang bersangkutan. 

Imitasi dan sugesti peranannya dalam interaksi hampir sama besarnya, namun berbeda. Dalam imitasi, orang yang mengimitasi keadaannya aktif sebaliknya dengan yang diimitasi dalam keadaan pasif. Sedangkan dalam sugesti orang dengan sengaja dan aktif memberikan pandangan, norma dan sebagainya agar orang lain menerima.
Terjadinya proses sugesti mengikuti dalil sebagai berikut :
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila daya kritisnya dihambat. Orang yang kemampuan berpikirnya kurang atau kurang kritis akan mudah dipengaruhi. Daya kritis tersebut akan terhambat bila orang terkena stimulus yang bersifat emosional. Atau dalam keadaan fisik dan jiwa yang lelah. Misal orang yang telah berjam-jam rapat, ia sudah lelah baik fisik maupun psikologis , adanya keenganan untuk berfikir secara berat, sehingga biasanya dalam keadaan yang demikian orang akan mudah menerima pendapat, pandangan dari pihak lain, atau dengan kata lain orang yang bersangkutan akan mudah menerima sugesti dari pihak lain.
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila kemampuan berpikirnya terpecah belah (dissosiasi). Orang mengalami dissosiasi bila orang itu dalam keadaan kebingungan sehingga mudah menerima pengaruh orang lain. Secara psikologis orang yang dalam keadaan bingung berusaha mencari penyelesaian karena jiwanya tidak tenteram sehingga mudah dipengaruhi oleh pihak lain.
•  Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila materinya mendapat dukungan orang banyak (sugesti mayoritas). Dalam dalil ini orang akan mudah menrima pandangan, nporma, pendapat dan sebagainya bila hal tersebut telah mendapatkan dukungan mayoritas.
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila yang memberikan materi adalah orang yang memiliki otoritas. Walau materi yang diberikan sama tetapi kalau yang memberikan berbeda maka akan terdapat pula perbedaan dalam penerimaan. Orang yang memiliki otoritas akan cenderung mudah diterima karena tingkat kepercayaan yang tinggi
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila pada orang yang bersangkutan telah ada pendapat yang mendahului yang searah. Bila dalam diri orang ada pendapat yang telah mendahului dan searah dengan yang disugestikan maka umumnya orang akan mudah menerima pendapat tersebut

c.  Faktor identifikasii, adalah dorongan untuk menjadi identik (sama ) dengan orang lain. . Identifikasi adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Freud, seorang tokoh dalam psikologi dalam, khususnya dalam psikoanalisis. Contoh anak-anak belajar norma-norma sosial dari hasil identifikasinya terhadap orang tua mereka. Di dalam identifikasi anak akan mengabil oper sikap-sikap ataupun norma-norma dari orang tuanya yang dijadikan tempat identifikasi itu. Dalam proses identifikasi ini seluruh norma-norma, cita-cita, sikap dan sebagainyadari orang tua sedapat mungkin dijadikan norma-norma, sikap-sikap dan sebagainya itu dari anak sendiri, dan anak menggunakan hal tersebut dalam perilaku sehari-hari.

d. Faktor Simpati, merupakan perasaan tertarik kepada orang lain. Oleh karena merupakan perasaan maka timbulnya atas dasar emosi. Dalam simpati orang merasa tertarik pada orang lain yang seakan-akan berlangsung dengan sendirinya, apa sebabnya tertarik sering tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. Lawan dari simpati adalah antipati yaitu merupakan penolakan atau bersifat negatif. Sedangkan empati adalah kecenderungan untuk ikut merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain (feeling with another person).

Teori-teori hubungan interpersonal
Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
a. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya). 
b. Model peranan (role model)
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
c. Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
• Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
• Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).

d. Model Interaksional (interacsional model)
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagi suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.

Gadget Bikin Anak Tidak Kreatif? Fisikawan Satu Ini Tak Sependapat


Jakarta, Beberapa orang paling suka membandingkan kreativitas anak zaman dulu, dengan anak zaman sekarang yang dimanjakan gadget. Kira-kira, siapa yang lebih kreatif?

Kenal gadget memang membuat anak-anak masa kini kurang mengenal permainan tradisional. Faktanya, mainan digital seperti video games memang lebih populer belakangan ini. Namun begitu, tidak serta merta kreativitas anak-anak masa kini tidak bisa berkembang sama sekali.

"Gadget nggak selalu negatif, jadi bukan salah gadget-nya. Yang negatif itu kalau mereka nggak sensitif terhadap problem," kata Laksana Tri Handoko, ilmuwan fisik dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Selasa (8/9/2015).

Sensitivitas terhadap problem atau permasalahan dalam keseharian bisa memicu kreativitas anak-anak dalam mencari pemecahannya. Bermain di mal maupun di sawah, menurut Handoko sama-sama bisa menumbuhkan kreativitas selama anak-anak sensitif menangkap problem.

Devita Mayanda Heerlie misalnya, siswi kelas 1 SMP di Pontianak yang merupakan salah satu finalis Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2015, mendapat inspirasi untuk menciptakan alat inovatif saat berada di bioskop. Saat itu ia melihat sorot laser untuk menegur pengunjung yang berisik.

"Laser ini bisa kita pakai untuk menentukan titik saat membangun rumah supaya rata, tingginya sama. Biasanya tukang bangunan menggunakan selang berisi air, tapi cara itu sulit dilakukan kalau yang diukur terlalu panjang," kata Devita.

Devita menamakan alatnya Usefull Dot alias Titik Serbaguna. Dengan memanfaatkan tembakan sinar laser, alat tersebut bisa menentukan titik-titik secara presisi sehingga memudahkan tukang bangunan dalam membangun rumah.(up/vit)